sore yang begitu indah,, tapi tak seindah suasana hati ku,,pikiran ku melayang ketika melihat salah satu benda di atas meja rias ku,,benda itu adalah sebuah kalung pemberian dari seseorang yang sangat aku cintai,, tapi sampai sekarang dia tidak pernah mengetahui perasaan ku yang sesungguhnya.
Nama Alvin dia adalah “my First love
Perasaan ini muncul sejak aku masih kelas7 SMP,, ketika itu aku masih satu kelas& satu sekolah dengan alvin,
Alvin adalah sosok yang sangat sangat sempurna di mata ku meskipun dia agak sedikit nyebelin apalagi kalo ulangan aaarrrrgggghhhh nyebelin bangat.. tapi aku menikmati nya..
Aku tidak mengerti apa yang sedang ku rasakan sejak pertama aku melihat alvin jantung berdebar kencang.tangan ku berkeringat dan aku selalu salah tinggkah setiap ku berada di samping nya. Apakah aku jatuh cinta??????????????? Aaaarrrgggghhhhhhh tidaaaaaaaa aku tak mau jatuh cinta padanya tuhan tolong aku jauh kan perasaan ini dari hidup ku, aku tak mau jatuh cinta pada nya karena aku tau ini hanya membuat ku sakit hati.. tapi lama kelamaan rasa ini menjadi semakin kuat dan tak pernah berkurang sedikit pun,, akhirnya ku akui pada diri ku sendiri kalo aku SUKA sama alvin hanya suka bukan cinta meskipun aku tau kalo makna antara suka dan cinta hanya beda tipis.. hari demi hari aku semakin dekat dengan alvin tetapi tidak ada tanda kalo alvin ingin mengutarakan perasaan nya padaku.. tapi aku santai saja karna aku hanya SUKA bukan CINTA.. tiba tiba aku mendenggar kalo alvin sudah menggutarakan perasaan nya kepada seseorang tapi bukan kepada ku melainkan sahabat ku sendiri namanya Laura,, tapi Laura menolak cinta Alvin karena sesuatu yang sampai saat ini aku tak tau alasan nya... aku kaget mendenggar air mata ku menetes aku tak kuasa membendung tanggisan ku meskipun aku hanya suka tapi entah kenapa hati ku sangat sakiiittt!!!
Hari ini adalah hari pembagian raport perasaan ku campur aduk ada senang, sedih,kecewa,dll... sedih karena aku tdk satu kelas dengan Alvin lagi..
Sekarang aku sudah kelas 8 tdk satu kelas lgi dgn alvin rasa nya sangat membosankan karna tdk ada lg teman ku untuk bercanda
Aku binggung kenapa setiap hari aku selalu memikir kan Alvin pikiran ku gelisah tiap malam ku tak bisa tidur sering senyum2 sendiri kalo ingt tingkah konyol alvin dan mulai detik itu juga ku akui pada hati ku kalau aku CINTA yaaaa cinta!!! Akhir nya aku mengalah kepada perasaan ku sendiri..
Akhir2 ini Alvin saking menjaauh dari ku,, alvin hanya sesekali menyapa ku tapi anehnya perasaan ini tak perhah berkurang dari hatiku,, tpi aku tak yakin apakah aku mampu untuk membuang perasaan ini. Meskipun aku telah mencoba tuk membuang nya tapi perasaan ini tak mau pergi dari hidup ku.
Hari demi hari perasaan ini semakin menjadi jadi aku semakin cinta semakin sayang.. tapi rasa itu sangat menyiksa ku karna aku tau cinta ku bertepuk sebelah tangan.
“ semakin ku menyayangi mu semakin ku harus melepas mu dari hidup ku”
Tapi aku selalu gagal mungkin sosok alvin sdh terukir abadi di hati ku,,,,,,,,,, meskipun perasaan ini sangat menyiksa ku tpi aku bahagia mempunyai rasa ini.. yaaaaaaaaaaa rasa cinta yg terpendam atau cinta dalam hati...
Sekarang aku sdh kelas11 SMA tapi persaan ini masih tetap ada meskipun aku tau aku tak pernah ada di hati nya bahkan mungkin saat ini dia sudah melupakan ku sejak aku lulus smp sampai sekarang aku tak pernah bertemu dgn nya lgi aku sangat merindukannya “ aku rindu setengah mati kepada mu” . Sosok alvin slalu ada di benak ku. Meskipun sdh berapa kali aku mencoba mengganti nya dengan org lain tapi tetap saja hanya alvin yg ada di otak, pikiran,hati, dan kehidupan ku. Aku tak tau sampai kapan perasaan ini ada di hidup ku,, karena aku slalu berharap dan berkhayal kalau alvin jga memiliki perasaan yg sma sprti ku. Gra2 perasaan it lah sampai sekarang aku masih mengharapkan dan masih menanti alvin. Alvin I Will Always love U.. I’am still waiting for U
“ Ku akan menanti meski harus penantian panjang ku akn tetap stia menunggumu ku tau kau hanya untukku biarlah waktuku hbs oleh penantian ini hingga kau percaya betapa besar cintaku pada mu KU TETAP MENANTI”
****
Begitulah yang sivia tuliskan di dalam sebuah diarynya. Dia begitu menyesal.
‘’hufftt.. aku kangen Alvin, lama ga jumpa”.
‘’udahlah aku ga mau mikirin itu, besok masih ada ulangan, mending tidur”.
Akhirnya hari itu via akhiri dengan mengenang first lovenya. Sivia tidur dengan memegang kalubg pemberian Alvin, semoga dengan begitu dia merasa memeluk Alvin.
Pagi hsri itu sivia agak terlambat ke sekolah. Dengan terburu-buru dia berlari-lari kecil di koridor sekolahnya untuk menuju kelasnya.
“hosstt host.. ma..hee..maaf bu.. saya telat”
“sivia kenapa kamu? Tumben-tumben kamu terlambat gini?’’
‘’maaf bu, saya terlambat’’
‘’udah, gapapa. Sana kamu duduk.’’
Saat sivia ingin duduk ketempat duduknya yang ada di belakang dia terkejut melihat seseorang yang berada di barisan nomer 3 . dia adalan Alvin. Sivia bingung kenapa Alvin bisa ada di sekolahnya dan di kelasnya. Tapi dia berusaha bersikap biasa saja, tetapi sungguh hatinya dan jantungnya berdegup tak karuan, tangannya pun dingin sekali. Mungkin dia terlalu grogi untuk bertemu kembali dengan first lovenya. Istirahatpun tiba, saivia masih berada dalam kelas begitu juga dengan Alvin. Saat sivia ingin ke kantin tiba-tiba Alvin memenggil namanya.
‘’via.. masih ingat aku kan?’’ Tanya Alvin pada via yang masih diam. Dengan sedikit gugup sivia menjawab pertanyaan Alvin.
‘’hehe,.. masih ingat dong, kamu itu temen aku yang super nyebelin di kelas 1 dulu.’’
‘’hehe bisa aja kamu vi, eehh mau temenin aku keliling sekolah ini ga? Aku kan murid baru di sini’’ pinta Alvin dengan muka melas.
‘’oohh boleh, ayuk’’
Akhitnya sivia dan Alvin pun berkeliling sekolahan. Sivia membantu Alvin mengenali tiap detail ruangan yang ada di kelas itu. Sivia juga membantu Alvin dalam mempromosikan exskul yang ada di sekolahnya.
‘’makasih ya vi, kamu udah mau ngantarin aku keliling sekolah’’
‘’iyaa,. Sama-sama, tumben kamu ga bawel vin??’’
‘’kenapa emang? Kan harusnya baik vi aku udah ga gangguin kamu lagi?
‘’tapi yaa rasanya aneh vin’’
‘’ga salah dong, aku cumin mau berubah aja. Lagian masa aku murid baru udah berani jahilin murid senior.haha’’
‘’ga lucu ahh, ehh kita ke kantin dulu ya vin, haus nih’’
‘’okeee. Ayuukk’’
Mereka pun menuju kantin bersama dan mencari meja yang kosong. Kebetulan meja yang di pojokan lagi kosong, mereka pun kesana.
‘’mau pesen apa vin? Biar aku yang pesanin’’
‘’hmmm.. enaknya apa di sini vi?’’
‘’aku sih sukanya jus melon’’
‘’ya udah deh, samain kamu aja’’
‘’makannya apa?
“kamu? ‘’ kata Alvin yang balik Tanya pada sivia karena dia bingung mau pesan apa.
‘’aku minum aja vin, lagi ga nafsu’’
‘’ooo.. minum aja juga deh’’
‘’tunggu bentar ya vin, aku pesan dulu’’
Sivia pun berjalan untuk memesan minuman tadi, sedangkan Alvin duduk sendiri sambil memperhatikan punggung sivia yang perlahan mulai menjauh.
‘’kamu udah tambah cantik vi, aku sengaja pindah cumin buat kamu, secepatnya aku ingin kamu tau bagaimana perasaan aku selama ini sama kamu’’ lamun Alvin sedari tadi.
‘’eehh maaf lama ya vin?’’
Kata via yang membuyarkan lamunan Alvin, Alvin Nampak terkejut. Sivia pun akhirnya duduk ke tempatnya
‘’gak kok vi’’
‘’ya udah, minum dong vin’’
‘’iyaaa’’
Untuk beberapa saat mereka hanya terdiam dalam pikiran masing-masing. Sivia asik dengan degup jantungnya yang sedari tadi loncat-loncat ga jelas. Sedangkan Alvin, masih bingung dengan apa yang akan di lakukannya saat ini. Apakah dia harus menyelesaikan misinya secepat ini atau tunggu beberapa hari lagi.
‘’vii.. gimana kamu sekarang?’’ kata Alvin yang berusaha memecah ketegangan diantara mereka.
‘’aku? Kamu liat sendiri kan? Aku baik-baik saja”
“bukan itu maksudku vi’’
‘’terus?’’ Tanya sivia bingung dengan pertanyaan dari Alvin.
‘’maksud aku, ee kamu udah punya cwo belum?’’
‘’ehh aku masih jomblo sampai sekarang vin, kenapa emang?’’
‘’ehh bagus deh, soalnya aku mau ngajakin kamu jalan ntar malam, mau nggak?’’
‘’ehh.. kebetulan mama sama papa ntar mau ke kondangan jadi aku ga ada acara, okee deh kamu jemput aja’’
‘’iya, ntar jam 7 kamu siap-siap ya vi’’
‘’ emang kita mau kemana?’’
‘’ada deh, rahasia’’
‘’tuhh mulai jailnya’’
‘’wheeheee.. pokonya ntar malam kamu dandan yang cantik, ehh yaa rumah kamu masih yang itu kan?
‘’iyalah, mau pindah kemana lagi?’’
‘’okedeh’’
Pembicaraan mereka terputus karena bel masuk.
>skip>
Pulang sekolah itu via nunggu jemputan sopirnya di depan gerbang, saatsedang menunggu ada seseorang dengan cagiva berhenti di depanya. Ternyata itu adalah Alvin.
‘’vi, belum pulang?’’
‘’belum. Lagi nunggu sopir aku. Ehh itu dia, duluan yaa vin’’ kata sivia sambil meninggalkan Alvin
‘’viii, jangan lupa nanti malam yaa’’ teriak Alvin pada sivia sambil mendapat sebuah salasan sivia dengan senyum manisnya.
Malam pun tiba, sivia berdandan cantik denga dress biru muda selutut dengan ranbut indah yang di gerai. Begitu juga dengan Alvin yang memeakai kemeja biru *yang waktu Alvin nyanyi lagu bukan cinta biasa.
Tengtong suara bel yang ada di rumah sivia. Sivia pun segera turun ke bawah dan membuka pintu. Betapa terkejutnya sivia, oaring yang memencet bel tadi bukan Alvin. Melainkan seorang polisi.
‘’ maaf mba, apa anda yang bernama sivia azizah?’’ Tanya polisi itu pada sivia yang masih kaget akan kedatangan polisi tersebut.
‘’iyaa..aa.aa pak, saya sivia, ada apa ya pak?’’
‘’gini dek, saudara alvin jonathan sindunata di mengalami kecelakaan, kami tidak dapat menghubungi orang tuanya, tapi dia hanya member sebuah alamat dan nama, dan ini dia alamatnya’’ kata pak polisi tersebut sambil memperlihatkan alamat di sebuah kertas yang ada bercak darah. Mungkin itu adalah darah dari Alvin.
‘’iyaa pak disini alamatnya. Pak apa keadaan Alvin baik-baik saja?’’ kata sivia yang sangat khawatir pada Alvin.
‘’ada sebaiknya saudara sivia dating ke rumah sakit pelita’’
‘’iyaaa pak, terima kasih infonya’’
Sesgera setelah itu sivia mengambil mobilnya dan melaju ke rumah sakit pelita. Dalam perjalanan tampakkekhawatiran sivia pada Alvin. Sesampainya di rumah sakit itu sivia langsung berlari ke ruang ugd tempat Alvin berda. Saat tiba di ruangan itu rasanya tubuh sivia sunguh tidak berdaya melihat kondisi Alvin yang berlumuran darah
‘’aaaaaalllvviiiiiinnnnnn” teriak sivia sambil berlari dan memeluk Alvin di tempat tidurnya.
‘’sii..vvii..aaaa” kata Alvin yang terdengar sangat lemah karena tidak berdaya dengan luka dan darah yang adda di sekujur tubuhnya
‘’aaalllvviiinnn, kenapa kamu jadi begini vin’’ isak sivia sambil menangis.
‘’gak vi, kamu ga boleh menangis, aku ga suka orang yang aku cintai ngeluarin air matanya.
‘’allvviiinn’’ lirih via lagi yang terkejut dengan pengakuaan Alvin yang ternyata juga mencintainya seperti dia mencintai Alvin dan memendan perasaanya selam bertahun-tahun.
‘’via, sebenarnya dari dulu aku sangat mencintai kamu vi. Aku gak berni nembak kamu karena aku takut hubungan kita jadi tidak baik, tapi aku sudah tak banyak waktu untuk itu aku mau kamu tau perasaanku dan perasaanmu. Via kamu mau kan menjadi milik aku walau itu sebentar atau selamanya?’’
‘’alvin, kamu ngomong apa suh vin, kamu ga boleh ngomong githu, aku juga cinta kamu vin. Aku sayang kamu. Aku mau kamu nemenin aku di sini. Aku gak mau kamu pergi vin.’’ Jawabvia sambil menangis.
‘’tapi maaf vi, semua udah cukup sampai di sini’’ kata Alvin sambil menutup matanya dan melepas genggamannya pada sivia yang sedari tadi begitu erat.
‘’aalllvvvvviiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnn, jangan tinggalin aku vin. Jangaaaann.’’ Sambil mengguncang tubuh Alvin yang sedari tadi tak bergerak.
‘’aalvviinn,’’ kata sivia lagi dengan sangat lemas dan hamper pingsan
‘’apa vi’’tiba-tiba ada suara yang terdengar seperti sura Alvin, sivia langsung menoleh sumber suara tersebut. Dan yang terjadi adalah Alvin yang membuka matanya sambil tersenyum lebatr.
‘’semua udah berakhir vi, sandiwaranya sudah berhasil’’ ternyata dari tadi Alvin bersandiwara dia tidak amati atau pun luka bahkan tidak mengalami kecelakaan. Sivia masih terdiam dia kaget sedih senang dengan semua yang terjadi.
‘’aaaaaaaaa Alvin kamu tega banget bohongin aku. Aku kira tadi kamu..’’
‘’hehe apa? Mati? Heheaku gak mungkin mati sebelum nikah sama kamu’’
‘’apaan sih vin.. tapi kok gimana bisa ada polisi, ada rumah sakit dan semuanya?’’
Dan akhirnya pun menceritakan semuanya dari mulai kepindahan sekolahnya sampai hari ini. Alvin sudah lama memendam perasaanya pada sivia. Selama beberapa bulan ini dia memeperhatikan sivia dari kejauhan. Alvin tidak bersekolah dia hanya mengikuti home schooling di rumah. Dan demi mengungkapkan perasaannya pada sivia dia bersekolah di sekolah yang sama dengan sivia. Mengenai polisi itu adalah ayah dari sahabat Alvin, dia meminta pada ayah temannya tersebut, dan rumah sakit itu adalah rumah sakit warisan dari kakeknya sehingga perawat dan para dokter di sana dapat di ajak kerjasama.
‘’huaaaaa tega vin, tadi kamu udah hamper buat aku pingsan tau.’’
‘’yang penting gak kan?’’
‘’kamu jangan tinggalin aku vin’’
‘’gak vi, aku gak akn pernah ninggalin kamu’’ kata Alvin sambil memeluk via dengan erat. Seakan tak mau melepas via selamanya.
Baberapa hari setelah kejadian itu berita hubungn Alvin dan sivia sudah menyebar. Hari ini tepat seminggu merekan jadian. Alvin mengjak sivia kesebuah tempet. Dalam perjalanan menuju tempat itu mata sivia di tutup.
‘’kita udah sampai vi, sakarang buka tutup mata kamu yaa?’’
‘’alvin kita ngapain ke sini? Ga lucu masa kencan ke kuburan vin?’’
‘’udaahh, kamu pasti nanti tau sendiri’’
Alvin memebawa sivia pada sebuah kuburan dengan bertulisan sebuah nama. Itu adalah kuburan seoarang yang sangat berarti dalam hidupnya. Kuburan dari kakanya Alvin.
‘’ka, sesuai janji Alvin, aku bakal ngenalin kaka sama perempuan yang berarti dalam hidupku. Kak kenalin ini sivia dia yang bakal gantiin kakak’’
‘’kenalin aku sivia kak, aku janji gak bakal ninggalin Alvin dan nyakitin dia kak’’
Alvin pun berdiri dan memeluk sivia erat di depan batu nisan tersebut dan memeluk sivia dengan hangat. Dia berjanji pada dirinya sendiri dan di hadapan nisan kakanya untuk berusaha menjaga sivia semampu dia. Dan sivia, dia sangat senang karena penantiannya tidak sia-sia. Cinta yang selam beberapa tahun ini iya pendam, menyimpan perasaan ini sendirian. Dan tak mudah untuk mempertahankannya.